Selasa, 18 Oktober 2011

Sempurna Kau Menyakitiku

Sempurna...sempurna..sempurna...
sempurna kamu menyakitiku...
meneteskan garam terasin diatas luka rasaku... dan
menyapunya dengan siraman jeruk nipis ke segala penjuru..

Jika dipertanyakan aku pun tak mau..
jika diberi kesempatan aku pun segan memilih itu..
jika masih ada waktu aku pun ingin berlalu..
jika masih terbuka aku pun ingin ragu..

Suatu ketika kamu berjanji dan mengungkapkan,
bukan itu maksud aku disini..
namun akhirnya itu pun terjadi..
mengingkari janji dan menyayat hati...

Suatu ketika kamu kembali dan mengatakan,
sekali lagi kau benar lagi..
di saat semua sudah menjadi basi..
dan tidak memberi arti..

Sempurna...sempurna...sempurna...
sempurna kamu menyabik hatiku...
menggores tinta terlara tanpa warna..
dan mengakhirinya dengan hampa yang tanpa makna...

Suatu ketika mereka akhirnya mengiba..
ternyata menginginkanku atas masa depanku saja..
karena aku ada di penghujung taman bunga..
yang bisa membawa mereka jauh ke surga..

Suatu ketika kamu berusaha..
namun tak ada saat momen paling berharga..
anggapnya usahanya telah memberi harga..
yang tak tergantikan tiada duanya...

Suatu ketika kamu menjaga..
dengan alasan yang dapat diterima..
namun pada akhirnya, ternyata itu topeng belaka...
yang membuatku sungguh terhenyak besar dalam kata terpana.

ternyata sama saja..
ternyata tiada beda..
ternyata tetap serupa..
ternyata..kata yang paling tidak kusuka..

Berapa lagi aku harus melonggarkan rasa percaya..
dimana lagi aku harus menaruh rasa percaya..
kapan lagi aku harus mampu menerima rasa percaya..
dan bagaimana lagi rasa percaya itu mampu menjadi sesuatu yang nyata..

Terima kasih pada akhirnya mataku pun terbuka..
jiwaku pun bangkit dan lepas menyambut warna..
meski kutak pernah ingin semua berakhir seperti ini..
merajuk ketidakikhlasanku yang belum juga terhenti..

Karena pada akhirnya aku hanya bisa diam..
makin jauh kumelangkah dalam gelapnya malam..
meniti titian memori yang mampu terekam...
sebelum pada akhirnya jiwa ini kembali terhenyak...dan karam.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar